PENGARINGAN PENGARINGAN PENGARINGAN PENGARINGAN PENGARINGAN PENGARINGAN

Selasa, 07 Juni 2011

APA ALLAH TRITUNGGAL...? APA BENAR ORANG KRISTEN MENYEMBAH 3 ALLAH ?

“ Sebab ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.” ( 1 Yohanes 5:7)


Salah satu keunikan Kekristenan adalah kepercayaan terhadap Allah Tritunggal, yang tidak ada pada agama-agama lain. Doktrin yang begitu jelas diajarkan dalam Alkitab ini selalu menjadi kesulitan yang besar bagi orang Kristen maupun bukan Kristen. Memang secara terminologi istilah ini tidak muncul dalam Alkitab. Namun seluruh Alkitab mengandung ajaran yang penting ini.Melalui penganiayaan dan tantangan dari ajaran, baik filsafat maupun bidat-bidat, mengakibatkan selama beratus-ratus tahun gereja abad permulaan menginstropeksi ke dalam iman yang sudah dimiliki sehingga menemukan pengertian Allah Tritunggal yang sedalam-dalamnya. Doktrin ini sudah diteguhkan pada jaman Agustinus untuk menjadi dasar pengajaran gereja segala abad.
Agama Kristen mempunyai konsep Tritunggal yang tidak dimiliki oleh agama lain. Agama Hindu mempunyai 3 (tiga) ilah yang paling tinggi, yaitu : Brahma, Wisnu dan Syiwa. Tetapi konsep ini sama sekali berbeda dari konsep Tritunggal Kristen.Kekristenan bukan percaya kepada 3 Allah, melainkan kepada satu Allah (esa) yang mempunyai 3 pribadi. Ketiga oknum Allah dalam Allah Tritunggal tidak dicipta. Ketiganya berada dari kekal sampai kekal.Kristus selaku Oknum Kedua Allah Tritunggal, tidak lebih rendah dari Allah Bapa yang adalah Oknum Pertama Allah Tritunggal. Roh Kudus, bukanlah suatu Kuasa atau Hukum Alam yang dipakai oleh Allah di dalam segala karya-Nya, melainkan Diri Allah itu sendiri, yaitu Allah Oknum Ketiga. Kristus bukanlah sebutan bagi Allah Oknum Pertama pada saat datang kedunia, sehingga Ia menjadi Oknum Kedua. Juga salah jika kita mengerti bahwa setelah Kristus kembali ke surga, Ia turun lagi ke dunia sebagai Oknum Ketiga, yaitu Roh Kudus. Roh Kudus bukanlah Kristus, dan Kristus bukanlah Allah Bapa.Allah Tritunggal merupakan doktrin, ajaran yang sedemikian unik di dalam Kekristenan. Doktrin ini merupakan suatu konsep yang tidak ada pada agama-agama lain, bukan suatu konsep yang ditarik sebagai kesimpulan dari hasil pikiran manusia melalui kemampuann rasio yang diciptakan oleh Allah, tetapi hal ini adalah suatu konsep yang tidak dapat dihindari oleh manusia karena Allah telah demikian menyatakan Diri, memperkenalkan Diri-Nya kepada manusia.
Allah yang benar adalah Allah yang tidak terbatas, Allah yang melampaui segala sesuatu, Allah Yang Esa, Allah yang tidak ada bandingnya, dan Allah yang menyatakan diri sebagai Allah Tritunggal. Istilah Tritunggal memang tidak ada di dalam Alkitab, baik Perjanjian Lama maupun Prjanjian Baru. Yang tidak muncul di dalam Alkitab secara istilah bukan berarti bukan konsep Alkitab. Sebaliknya, istilah yang muncul di dalam Alkitab jika ditafsir secara keliru menjadi bukan kebenaran Firman Tuhan. Faktanya, konsep atau doktrin Tritunggal ini terus-menerus muncul di dalam Alkitab.
Tritunggal berarti Tiga Pribadi di dalam Satu Allah, atau di dalam satu esensi diri Allah, ada 3 Pribadi. Sebelum abad pertengahan, gereja di Timur (Yunani Orthodox) dan Barat (Roma Khatolik) mempunyai pengertian yang sangat berbeda dalam hal ini. Di Timur Gereja Orthodox banyak dipengaruhi oleh filsafat-filasafat Yunani, di Barat Gereja Katolik banyak dipengaruhi oleh pikiran-pikiran Latin. Ini mengakibatkan adanya dua cara pendekatan yang berbeda, yang akhirnya menimbulkan dua pandangan ekstrim terhadap doktrin Allah Tritunggal yaitu :
Pandangan yang menganggap adanya tiga Allah
Pandangan yang mengangap adanya satu Allah yang menyatakan diri di dalam tiga pribadi yang berbeda.

Doktrin Allah Tritunggal adalah doktrin Monotheisme (percaya hanya kepada 1 Allah), dan bukan politheisme (percaya kepada banyak allah). Doktrin Allah Tritunggal termasuk monotheisme, yang percaya kepada Allah Yang Maha Esa. Dan Allah Yang Maha Esa itu mempunyai 3 pribadi, bukan 1 pribadi yaitu : Pribadi pertama adalah Allah Bapa, Pribadi Kedua adalah Allah Anak (Yesus Kristus), dan Pribadi Ketiga adalah Allah Roh Kudus. Tiga Pribadi bukan berarti tiga Allah, dan satu Allah tidak berarti satu Pribadi. Tiga pribadi itu mempunyai sifat dasar atau esensi ( Yunnani = Ousia, Inggris= Substance) yang sama yaitu “Allah”. Allah Bapa adalah Allah, Allah Anak adalah Allah, dan Allah Roh Kudus adalah Allah, namun ketiganya memiliki Satu Ousia, yaitu esensi Allah. Maka Ketiga Pribadi itu adalah satu Allah.

A. Konsep Allah Yang Esa

Tiga hal penting mengenai konsep Allah Yang Esa ini perlu kita perhatikan.

Pertama, konsep Allah Yang Esa ini merupakan sumbangsih terbesar dari orang-orang Israel (Ibrani) kepada dunia. Inilah konsep yang terbesar yang diberikan bangsa Israel kepada dunia. Jikalau kita mempelajari sejarah bangsa Israel di jaman Perjanjian Lama, kita akan menemukan bahwa setiap suku bangsa yang tinggal di sekitar daerah Israel mempunyai dewa-dewa mereka sendiri, dan mereka menyembah lebih dari satu dewa. Mereka saling membandingkan dewa-dewa mereka, dan mereka dapat berpindah ke dewa yang mereka anggap lebih besar atau lebih hebat. Dewa-dewa yang terkenal pada waktu itu adalah Baal, Dagon, Asyera, Asytoret, dan banyak lagi lainnya. Dewa-dewa yang sangat banyak ini dianggap sebagai dewa-dewa pemelihara, baik dalam bidang politik, sosial, ekonomi, militer (dalam peperangan), maupun dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, mereka bisa berpaling memuja dan menyembah dewa-dewa yang dianggap sesuai dengan kesejahteraan yang mereka butuhkan. Tetapi bangsa Israel tidak demikian. Mereka berbeda dari bangsa-bangsa di sekitarnya. Orang Israel tidak mempunyai : “Kita mempunyai Allah kita, mereka (bangsa-bangsa lain) mempunyai allah mereka. Allah kita adalah Allah Israel, allah mereka bukan Allah kita”. Sebaliknya mereka mepunyai konsep : “ Allah orang Israel adalah Allah seluruh alam semesta”. Ini konsep yang sangat besar dan sangat penting. Konsep ini menerobos semua konsep agama yang ada pada saat itu. Sejak permulaan Perjanjian Lama sudah tertulis ayat seperti demikian : “Allah Yahweh yang mengadili seluruh bumi, bukankah Dia adil adanya ? “ ( Kej 18:25). Konsep ini tidak terdapat pada suku-suku bangsa yang lain. Mereka hanya bersembah sujud kepada suatu dewa atau ilah yang berhubungan dengan lingkup kesejahteraan mereka yang kecil dan terbatas. Tetapi, di dalam bangsa Israel, konsep Allah Yang Esa merupakan konsep yang bersifat universal dan supranatural. Konsep Allah Yang satu-satunya ini bukan satu untuk satu suku, melainkan satu untuk seluruh alam semesta. Konsep Allah Yang satu-satunya ini diulangi terus-menerus, sampai sebelum Musa mati, dia mengulanginya lagi sekali di dalam satu ayat yang disebut sebagai Syamma yaitu Ayat Mas, ayat kunci untuk mengerti seluruh Taurat, yaitu Ulangan 6:4-5 : “ Dengarlah, hai Israel : TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa ! Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap kekuatanmu”.

Ayat ini “ TUHAN itu Allah Yang Esa ! “ merupakan prinsip dasar untuk mengerti seluruh Taurat dan Wahyu Tuhan di dalam Perjanjian Lama. Orang Israel mengetahui bahwa segala kebajikan di dalam iman kepercayaan dimulai dengan meletakkan iman mereka di atas dasar ini : Allah itu Esa.

Kedua, konsep Allah Yang Esa merupakan pernyataan Allah yang serius, sehingga Dia menuntut sesuatu dari orang-orang yang menerima Wahyu Khusus ini. Allah itu Esa berarti kita tidak bisa sembarangan berserah atau menyerahkan diri kita kepada yang lain. Kita harus menyerahkan diri kita kepada Allah Yang Esa dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dan dengan segenap kekuatan serta akal budi kita untuk mengasihi Dia. Disinilah kita melihat perbedaannya dengan agama. Mengenal Allah Yang Esa mengakibatkan hidup yang bersifat totalitas. Maksudnya, seluruh hidup kita harus merupakan kesatuan di hadapan Allah.

Ketiga, konsep Allah Yang Esa (tidak ada yang seperti Dia) ini menjadi dasar Teologi Tritunggal di dalam mengerti sifat Allah yang :


Transenden, artinya Dia lain dari yang lain, dan Dia melampaui segala sesuatu.
Kudus atau suci, artinya kesucian-Nya tidak ada bandingnya sekaligus menjadi sumber segala kesucian
Mutlak, artinya hanya Dia satu-satunya yang melampaui segala sesuatu yang relatif.
Sempurna, artinya Dia adalah satu-satunya yang tidak berkekurangan, yang mencukupi diri-sendiri, serta menjadi sumber dari segala yang lain, dan mencukupi yang lain.
Kekal, artinya hanya Dia yang tidak mempunyai permulaan dan tidak mempunyai akhir, serta menjadi sumber dari kekekalan.

Pada waktu Yesus di dunia Dia mengajarkan Doa Bapa kami dengan kata-kata, “ Bapa kami yang di Sorga, dikuduskanlah nama-Mu…” Allah Yang Esa adalah Allah yang harus dikuduskan, karena berbeda dengan yang lain. Pada waktu dewa-dewa dibandingkan dengan Allah menjadi begitu nampak kepalsuan dan kenajisannya. Pada waktu Allah Yang Esa menyatakan diri-Nya, Dia selalu menggabungkan keesaan-Nya ini dengan kekekalan-Nya, sehingga Dia berkata, “ Siapakah yang dapat kau bandingkan dengan Aku ? Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian. Siapakah yang mengatakan dari dahulu kala hal-hal yang akan datang ? Bukankah Aku, Tuhan ? Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain dari pada-Ku” ( Bdk. Yesaya 44:6-8, Yes 45:20-22, Yes 46:9-10). Pada waktu tuanya Musa juga pernah menulis Mazmur dengan kalimat-kalimat : “ Dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah ( Mazmur 90). Engkaulah Allah yang melampaui segala ciptaan”.
Allah itu Esa. Kalau Allah itu Esa, bagaimana kita bisa percaya bahwa di dalam keesaan Allah itu mempunyai tiga pribadi ? apakah ketiga Pribadi itu tidak bertentangan dengan Keesaan Allah ? sebaliknya, kalau Allah itu Tritunggal, mempunyai tiga Pribadi, bagaimana kita bisa percaya bahwa ketiga di dalam Ketritunggalan Allah itu tetap adalah Allah Yang Esa? Di dalam satu ada tiga dan di dalam tiga tetap mempunyai Keesaan. Apakah ini konsep yang terikat oleh hukum matematika dan hukum logika manusia? Tidak ! Sebab Allah adalah Allah yang transenden. Dia melampaui rasio dan logika manusia, melampaui segala sesuatu. Karena Allah adalah Allah yang bukan merupakan refleksi dari pikiran manusia tentang yang supra-natural, maka Allah tidak diikat oleh logika, tidak diikat oleh matematika dan mempunyai sifat supranatural yaitu : “transenden”.

Kita telah melihat, pengertian yang salah terhadap doktrin Tritunggal. Ini bisa mengakibatkan manusia jatuh ke dalam 2 kutub ekstrim yang salah yaitu :
Monoteisme, yang percaya kepada satu Allah dengan Pribadi Allah dan tidak bisa menerima konsep Oknum Allah yang lebih dari satu.
Politheisme yang percaya kepada tiga Allah yang tidak mungkin Esa, tidak mungkin mempunyai substansi yang sama. Kedua pandangan itu sesat dan merusak pengenalan kita terhadap Allah yang benar.

Untuk mencegah konsep yang salah itulah Allah terlebih dahulu menegakkan konsep dasar : “Allah itu Esa, Allah yang tunggal, Allah yang satu-satunya. Apakah ini berarti bahwa konsep Tritunggal tidak diwahyukan oleh Tuhan sejak permulaan ? Apakah konsep Tritunggal baru muncul belakangan ? Tidak ! Konsep Tritunggal sudah diwahyukan sejak mula sekali, sejak di permulaan kitab Kejadian.


B. Istilah Yang Mengindikasikan Keesaan Allah


Pemakaian kata “ Kita” dalam kitab Kejadian.

Pada waktu Tuhan Allah memberikan wahyu tentang diri-Nya di dalam Kejadian 1:26, Kej 3:22, Kej 11:7, Yes 6:8, Allah memakai kata ganti Kita untuk menyebut diri-Nya sendiri, bukan Saya. Berfirmanlah Allah, “ Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita….,” ( Kejadian 1:26). Siapakah yang dimaksud Kita di dalam ayat ini ? Kita bukan menunjukkan satu pribadi tunggal, melainkan jamak, lebih dari satu. Ada yang menafsirkan Kita di sini menunjukkan perundingan antara Allah dan malaikat. Benarkah Allah bersama-sama malaikat dalam menciptakan manusia ? Ini sama sekali salah ! Jikalau Kita di sini menunjukkan perundingan Allah dengan malaikat, maka berarti manusia tidak diciptakan langsung oleh Allah Pencipta, melainkan oleh Pencipta yang bekerjasama dengan yang dicipta, sebab di dalam Yehezkiel dikatakan malaikat-malaikatpun adalah mahluk (creatures) yang diciptakan Allah ( Bdk Yeh 1:5-14, Yeh 9:3, Yeh 10:1-22) dan bandingkan juga dengan ( Kejadian 3:24 yang disebut Kerub atau Kerubim). Di dalam seluruh Alkitab tidak pernah dikatakan bahwa malaikat adalah pencipta, belum pernah dikatakan bahwa malaikat adalah pencipta, belum pernah dikatakan bahwa malaikat mencipta atau mengambil bagian di dalam karya Allah yang pertama, yaitu mencipta. Karya atau pekerjaan Allah sangat banyak, dan yang pertama adalah mencipta. Dan Allah disebut Allah, karena yang pertama Dia adalah Pencipta. Dia menciptakan segala sesuatu dari tidak ada ( creatio ex nihilo). Menciptakan dari kekosongan atau dari ketidakadaan. Ini adalah tindakan atau pekerjaan yang hanya bisa dilakukan oleh Allah sendiri. Betapapun besarnya kuasa dan kemuliaan malaikat atau penghulu malaikat, tidak dapat membuat mereka loncat dari derajat “yang dicipta” menjadi “ Yang Mencipta”. Mencipta adalah pekerjaan Allah sendiri. Lagi pula manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, bukan menurut gambar dan rupa malaikat.

Pada waktu Allah Pencipta mengatakan, “ Marilah Kita menciptakan manusia…” di sini Dia mewahyukan suatu pikiran yang penting, meskipun tidak terlalu jelas, bahwa Allah itu lebih dari satu Pribadi. Kita di dalam Kejadian 1:26 ingin menunjukkan bahwa itu adalah perundingan di antara Pribadi-Pribadi yang berada di dalam Diri Allah Yang Esa. Disini doktrin Tritunggal sudah dinyatakan walaupun dalam bentuk yang tidak jelas.

Sebutan “Elohim” bagi Allah

Istilah atau sebutan Allah yang dipakai selalu dalam bentuk jamak, yaitu Elohim, bukan dalam bentuk tunggal, El. Di dalam tata bahasa Indonesia konsep ini tidak ada. Dalam bahasa Inggris kita masih melihat hal yang seperti demikian, misalnya bentuk tunggal ditambah “s” untuk menunjukkan jamak. (one boy, two boys, atau many boys). Tetapi di dalam bahasa Ibrani selain bentuk tunggal (singular) dan jamak (plural) juga ada bentuk dua atau ganda (dual). Hal ini sangat unik dan tidak terdapat dalam bahasa Yunani, bahasa Inggris dan bahasa-bahasa di Eropa atau di dunia Barat lainnya, maupun bahasa-bahasa di Timur. Allah begitu teliti di dalam memilih bahasa yang akan dijadikan-Nya sebagai media untuk memperkenalkan diri melalui Wahyu-Nya. Di dalam Alkitab, di dalam bahasa Ibrani, sebutan yang dipakai untuk Allah tidak memakai bentuk tunggal (singular) ataupun dua atau ganda (dual), melainkan bentuk jamak (plural).
Bukan saja sebutan TUHAN selalu muncul dalam bentuk jamak, namun juga sering kali sebutan TUHAN atau ucapan terhadap TUHAN muncul diulangi tiga kali. Misalnya : setiap kali Musa dan Harun memberkati bangsa Israel mereka mengucapkan doa berkat, sebagaimana yang diperintahkan Tuhan Allah sendiri, sebagai berikut :



TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau;
TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;
TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.
( Bilangan 6:24-26)

Demikian juga dalam penglihatan Yesaya para serafim memuji kepada Tuhan Allah :
Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam,
Seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya ( Yesaya 6:3)

Rupanya ada kebiasaan diantara orang-orang Israel menyebut bait TUHAN juga tiga kali ( Yeremia 7:4). Hal ini bukan sesuatu yang secara kebetulan muncul berkali-kali di dalam Alkitab, namun mengindikasikan bahwa konsep Allah Yang Tritunggal sudah mulai diwahyukan dan ditanamkan, khususnya kepada bangsa Israel, sejak mula-mula sekali. Ada bantahan yang mengatakan bahwa hal itu merupakan sesuatu yang umum dalam pembentukan bahasa-bahasa di Timur Tengah. Pada waktu mereka menyebut dewa atau ilah mereka, mereka juga tidak pernah memakai bentuk tunggal, melainkan bentuk jamak, sebagai indikasi yang menunjukkan penghormatan mereka terhadap yang harus lebih dihormati dari manusia, yaitu dewa atau ilah mereka. (Di daerah-daerah tertentu di Indonesia penggunaan kata kita atau kami juga sering dipakai sebagai kata ganti orang dalam pengertian tunggal). Hal ini bukan berarti kita bisa menyangkal bahwa Allah telah menyatakan diri dengan cara berbeda dari cara bangsa-bangsa lain menyebut dewa-dewa mereka. Lagi pula, kebiasaan menyebutkan dewa atau ilah mereka dengan bentuk jamak ini baru muncul jauh sesudah Kitab Kejadian dituliskan melalui Musa.
Di dalam Alkitab pada waktu Allah menyebut diri-Nya sendiri dengan sebutan Kita, dia menyatakan diri-Nya sebagai Pencipta (Creator), Penebus ( Redeemer), dan Pewahyu (Revealer). Inilah tiga karya yang hanya dapat dikerjakan oleh Allah sendiri yaitu :
Penciptaan (Creation)
Penebusan ( Redemption)
Penyataan/Wahyu (Revelation)

Hanya Allah sendiri yang dapat melakukan ketiga pekerjaan itu, dan di dalam ketiga karya itu tidak ada campur tangan dari pribadi atau oknum yang lain. Sebagai Pencipta, Allah bukan saja telah menciptakan segala sesuatu yang diciptakan-Nya sampai pada waktu yang ditetapkan menurut kehendak-Nya. Maksudnya, kalau segala sesuatu bisa ada, itu adalah karena kuasa penciptaan Allah. Dan kalau yang ada itu bisa berada terus di dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh Tuhan, itu adalah karena kuasa penopangan-Nya. Dan sebagai Pencipta, dia juga akan menyempurnakan atau menggenapi segalanya. Segala yang ada akan disempurnakan menurut waktu dan rencana-Nya. Allah Pencipta, Penebus, dan Pewahyu, yang menyebut diri dengan sebutan “Kita” inilah yang telah mewahyukan atau menyatakan diri kepada manusia bahwa Dia adalah Allah yang lebih dari satu Pribadi, bukan satu Pribadi, juga bukan dua pribadi, melainkan 3 Pribadi. Mengapa bukan empat, lima dan seterusnya? Karena selain Ketiga Pribadi yang tersembunyi dan dinyatakan di dalam Wahyu yang bersifat progressif ini, tidak ada pribadi lainnya lagi. Tiga menjadi angka eksklusif dan sempurna dari diri Allah. Tiga merupakan angka mutlak bagi Allah Tritunggal dan tidak dapat ditambahkan lagi.

Penutup

Masih ada banyak hal yang tersembunyi, dan masih banyak rahasia yang belum terpahami. Kalau manusia terikat dengan ruang dan waktu, tidak demikian dengan Allah. Bagi Allah, tak ada kemarin, sekarang dan yang akan datang. Ia kekal, Maha Hadir dan Maha Tahu (Eternal,Omnipresence dan Omniscience) dan sekaligus Dia juga adalah Allah Sang Pencipta Waktu. Ia berada diluar ikatan ruang dan waktu. Tidak heran jikalau Allah Abraham, Allah Israel pada jaman primitif itu adalah juga Allah yang sama dari orang percaya di jaman Post-Modernisme ini. Bahkan seribu tahun, bagi-Nya tak berbeda dari satu hari ( Bdk. 3 Pet 3:8). Dia yang hadir dalam keutuhan satu pribadi “Malakh Yahweh” dalam Perjanjian Lama adalah Dia yang berbicara dengan Paulus di dekat Damaskus. Sebagai satu pribadi Allah, Allah Anak bukanlah Pribadi Allah Roh Kudus yang turun keatas para rasul dan orang-orang percaya di hari Pentakosta. Roh Kudus adalah “ allon Parakleton ( Penolong yang lain tetapi yang sehakekat)”.Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah pribadi-pribadi yang berbeda dari satu Allah Yang Esa.

Minggu, 27 Maret 2011

Kiamat 2012...??




Kemarin ketika saya baru saja selesai memberikan khotbah di satu gereja, saya diundang untuk makan malam bersama dengan bapak dan ibu pendeta gereja tersebut. Makan Malam berjalan dengan seru dan hangat karena diselingi dengan topik-topik pembicaraan yang lagi “up to date”. Salah satu topik yang kemudian muncul pada saat itu adalah fenomena tentang Kiamat 2012 yang banyak dibicarakan di media massa. Pak pendeta bertanya kepada saya “Apa pandangan bapak tentang Kiamat 2012?”. Jujur selama ini saya hanya mendengar tentang Kiamat 2012 secara sambil lalu saja, tanpa menanggapinya secara khusus. Namun nampaknya semakin banyak saja orang yang bertanya tentang Kiamat 2012, salah satunya adalah sms yang pernah saya terima yang menanyakan benarkah di dalam Alkitab terdapat rujukan tentang kiamat 2012, krn orang yang mengirimkan sms itu mendapat info bahwa ada pendeta yang mengajarkan bahwa Alkitab mendukung teori kiamat 2012.

Banyaknya pertanyaan tersebut menggelitik hati saya untuk mendalami isue tentang Kiamat 2012 ini. Dari manakah sebenarnya teori ini berasal? Apa yang dikatakan teori ini? Apakah teori ini dapat dipertanggungjawabkan? Dan secara khusus apakah Alkitab mendukung teori Kiamat 2012 ini?

TEORI KIAMAT 2012

Secara singkat dapat dikatakan bahwa dunia akan mengalami kiamat (the end of the world) pada tanggal 21 Desember 2012. Dasar apakah yang dipakai untuk menyatakan bahwa Kiamat akan terjadi pada tanggal tersebut? Para pencetus dan pendukung teori Kiamat 2012 mendasarkan teorinya pada dua hal:

1. Pertama adalah Kalender Maya dan I-Ching, serta berbagai kitab-kitab kuno penuh misteri dari berbagai peradaban. Masyarakat Maya Kuno, yang dikenal maju dalam bidang ilmu matematika dan astronomi-nya, mengikuti “perhitungan panjang” kalender yang mencapai 5.126 tahun. Ketika peta astronomi mereka dipindahkan ke kalender Gregorian, yang digunakan secara standar sekarang, waktu perhitungan bangsa Maya berhenti pada 21 Desember 2012. Tidak ada lagi perhitungan masa setelah tanggal tersebut. Tidak ada tanda akan adanya perpanjangan atau apapun, hanya berhenti begitu saja. Tanpa adanya peringatan untuk kembali ke angka nol, atau apapun.

Sayangnya perhitungan menggunakan kitab I-Ching dan kitab lain tidak dibahas secara detail, hanya disebutkan bahwa semua kitab yang ada dan perhitungan yang ada mendukung perhitungan yang ada dalam kalender panjang bangsa Maya ini.

2. Kedua adalah para biksu Tibet yang terkenal dengan kemampuan mereka untuk meramal, mereka juga mengatakan akan adanya bencana besar yang akan melanda dunia secara global pada 2012.

Apakah yang akan terjadi pada tanggal 21 Desember 2012, para penutur teori ini mengatakan beberapa hal:

1. Dikatakan bahwa pada tanggal tersebut, matahari akan menutupi bumi dari hubungan garis lurus dengan Galaksi kita. Posisi matahari yang sedemikian, akan memutus “tali pusar” bumi dengan pusat Galaksi, fenomena yang hanya akan terjadi 26.000 tahun sekali dan akan menyebabkan bencana musim dingin berkepanjangan, atau mungkin bahkan adanya lidah matahari yang menjadi sangat panjang dan menjilat atmosfir atau bahkan permukaan bumi dan membakar semua kehidupan

2.Dikatakan pula bahwa pada tanggal tersebut akan terjadi pembalikan titik magnet bumi, entah secara mendadak atau secara perlahan, tapi yang jelas, utara akan menjadi selatan, dan sebaliknya, matahari akan terbit dari barat dan seterusnya. Intinya, bencana akan timbul karena perubahan mendadak yang menyebabkan gravitasi dan medan magnet berantakan, angin dan gempa bumi, aliran air juga akan terpengaruh dan berbagai bencana alam akan terjadi serempak.

3. Diramalkan matahari akan menjadi sangat luar biasa aktif dan menyebabkan panas luar biasa yang mencapai bumi, apalagi karena atmosfir kita yang menipis dan berlubang, hanya akan menyebabkan pemanasan secara radikal, yang selanjutnya bisa Anda saksikan seperti di film The Day After Tommorow.

4. Salah seorang fisikawan di UC Berkeley mengatakan bahwa 65 juta tahun lalu, adanya tumbukan asteroid raksasa yang memicu berbagai reaksi dalam bumi yang mengakibatkan dinosaurus musnah dalam waktu yang sangat singkat dan bisa dikatakan hampir bersamaan. Menurut sumber fisikawan yang tidak diketahui namanya tadi, dengan siklus perhitungan ilmiah (yang tidak diketahui juga prosesnya) kejadian yang sama akan terjadi dalam waktu singkat, kapan? Tentu tahun 2012 tadi. Sementara itu ada teori lain yang mendukung, adalah adanya teori Planet Nibiru yang adalah asteroid ini.Dikatakan bahwa ada sebuah planet bernama planet Nibiru yang sedang menuju kepada bumi pada tahun 2012 dan akan memasuki Tata surya dan menyebutkan gangguan gravitasi.

5. Para ahli Geofisika dari Rusia menyebutkan bahwa adanya medan awan energi antar bintang. Medan awan energi inilah yang merusak keseimbangan energi dalam susunan tata surya berbagai bintang yang ada, dan pada tahun 2012 sampai 2020, tata surya kita ini yang akan dilanda oleh awan energi perusak ini. Jika Anda bayangkan, kira-kira mirip dengan kejadian di film Fantastic 4: the Rise of the Silver Surver.

BENARKAH TEORI TERSEBUT?

a. Yang sangat menarik adalah berbagai tanggapan yang muncul dari kalangan ilmuwan bahkan dari suku Maya sendiri. Tetua suku Indian Maya, Apolinario Chile Pixton menyatakan bahwa kalender Maya yang disebut-sebut memperkirakan akan terjadi Kiamat 2012 adalah tidak benar. Apolinario Chile Pixton mengatakan bahwa pemberitaan tersebut tidak benar, dan hanya akan memperburuk keadaan dan membuat orang ketakutan.

Pernyataan Apolinario Chile Pixton juga didukung oleh seorang seorang warga Guatemala bernama Chile Pixtun yang menyatakan bahwa teori kiamat 2012 itu datang dari gagasan barat, bukan dari suku Maya.

Kalender Hitungan Panjang suku Maya dimulai tahun 3114 SM. Kalender Hitungan Panjang suku Maya menandai siklus 394 tahunan sebagai Baktun. Angka tiga belas adalah angka sakral bagi suku Maya. Dan Suku Maya percaya dan yakin bahwa Baktun ke-13 berakhir sekitar 21 Desember 2012.

Namun, David Stuart, seorang spesialis epigrafi Maya dari Universitas Texas di Austin, AS mengatakan bahwa hal itu tidak menyimpulkan soal kiamat. ”Itu merupakan ulang tahun khusus soal penciptaan,” katanya. ”Orang Maya tidak pernah mengatakan dunia akan berakhir, tidak pernah mengatakan sesuatu yang buruk akan terjadi. Mereka hanya mencatat peringatan masa depan di Monumen Enam.”

Menurut laporan di National Geographic, kalender Maya tidak berakhir pada tahun 2012, dan orang Maya tidak menilai tahun itu sebagai akhir dunia.

b. Yang kedua adalah isue tentang adanya planet X yang dipercayai sebagai planet Nibiru yang akan mengakibatkan kiamat. Dari mana Nibiru ini berasal?

Pada tahun 1976, sebuah buku kontroversial berjudul The Twelfth Planet atau Planet Kedua belas ditulis oleh Zecharian Sitchin. Sitchin telah menerjemahkan tulisan-tulisan kuno Sumeria yang berbentuk baji (bentuk tulisan yang diketahui paling kuno). Tulisan berumur 6.000 tahun ini mengungkapkan bahwa ras alien yang dikenal sebagai Anunnaki dari planet yang disebut Nibiru, mendarat di Bumi. Ringkas cerita, Anunnaki memodifikasi gen primata di Bumi untuk menciptakan homo sapiens sebagai budak mereka.

Ketika Anunnaki meninggalkan Bumi, mereka membiarkan kita memerintah Bumi ini hingga saatnya mereka kembali nanti. Semua ini mungkin tampak sedikit fantastis, dan mungkin juga sedikit terlalu detail jika mengingat semua ini merupakan terjemahan harfiah dari suatu tulisan kuno berusia 6.000 tahun. Pekerjaan Sitchin ini telah diabaikan oleh komunitas ilmiah sebagaimana metode interpretasinya dianggap imajinatif.

Lalu, bagaimana planet X diyakini sebagai planet Nibiru?

Terdapat “penemuan katai coklat di luar Tata Surya kita” dari IRAS pada tahun 1984 dan “pengumuman NASA akan planet bermassa 4-8 massa Bumi yang sedang menuju Bumi” pada tahun 1933. Para pendukung hipotesis kiamat ini bergantung pada penemuan astronomis tersebut, sebagai bukti bahwa Nibiru sebenarnya adalah Planet X yang telah lama dicari para astronom selama abad ini. Tidak hanya itu, dengan memanipulasi fakta-fakta tentang penelitian-penelitian ilmiah, mereka “membuktikan” bahwa Nibiru sedang menuju kita (Bumi), dan pada tahun 2012, benda masif ini akan memasuki bagian dalam Tata Surya kita, menyebabkan gangguan gravitasi.

Dalam pendefinisian yang paling murni, Planet X adalah planet yang belum diketahui, yang mungkin secara teoretis mengorbit Matahari jauh di balik Sabuk Kuiper. Jadi tidak perlu dikuatirkan akan terjadinya planet sebesar matahari yang akan memasuki tata surya kita.

David Morrison, ilmuwan senior NASA mengatakan “”Tidak ada obyek di luar sana. Itu mungkin yang paling mudah untuk diucapkan. “

c. Tentang adanya teori “penyelarasan galaxy” (lihat no.1 di atas) maka David Morrison, ilmuwan senior NASA mengatakan “Tidak ada kesejajaran galaksi pada tahun 2012, atau setidaknya tidak ada yang luar biasa,” Dia menjelaskan penyelarasan terjadi pada setiap musim dingin solstice, ketika matahari seperti yang terlihat dari bumi, muncul di langit dekat dengan titik tengah Bima Sakti.

d. Sedangkan teori yang mengatakan tentang adanya jilatan api raksasa dari Matahari, Morrison berkata “Ternyata matahari tidak sesuai jadwal, Kami berharap bahwa siklus ini mungkin tidak akan mencapai puncaknya pada tahun 2012, tetapi satu atau dua tahun kemudian.”

TINJAUAN ALKITAB

Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa Kiamat itu ada. Dalam Alkitab kejadian ini dikenal sebagai kedatangan Tuhan (Yesus) yang kedua atau disebut juga sebagai Hari Tuhan. Namun apakah Kiamat akan terjadi pada tanggal 21 Desember 2012? Dan benarkah Alkitab mendukung tentang hal tersebut?
TENTU SAJA TIDAK!!! Karena Yesus Kristus (Isa Almasih) sendiri mengatakan bahwa “Tetapi tentang hari dan saat itu (Kiamat) tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa (Allah) sendiri.” (Matius 24:36).Jadi, kita melihat bahwa Alkitab sendiri mengatakan bahwa hari Kiamat tidak ada seorangpun yang tahu. Senada dengan ini, saudara-saudara Moslem juga mengatakan bahwa “Kiamat adalah ilmu Allah” artinya hanya Allah yang tahu tentang kapan kiamat akan terjadi.

Walaupun demikian, ada beberapa orang yang berusaha memaksakan pendapat mereka dengan mengatakan bahwa dalam nas Injil tersebut hanya dikatakan tentang hari dan jam (diambil dari terjemahan bahasa Inggris “hour”) jadi hanya hari dan jam yang tidak tahu, namun tahun kita boleh mengetahuinya.

Hal di atas tentu saja adalah hal yang konyol dan mengada-ada. Karena kata ὥρα dalam Injil sebenarnya bisa berarti literal maupun figuratif yang dapat berarti jam maupun musim ataupun waktu-waktu tertentu. Dan jika kita bandingkan dengan Kisah Para Rasul 1:7 “Jawab-Nya: “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.” (Kisah 1:7) maka akan cocok maknanya dengan nas Injil di atas bahwa yang dimaksudkan adalah bahwa Kiamat itu tidak bisa diketahui kapan waktunya (entah tahun, bulan, minggu, hari ataupun jamnya). Karena Yesus yang mengatakan dalam Injil juga Yesus yang berbicara dalam nas Kisah tadi. Perhatikanlah bahwa Yesus memakai kata “masa” (khronos) menunjukkan waktu yang tidak tentu dan “waktu” (kairos) yang menunjukkan waktu yang tepat.

KESIMPULAN

Janganlah kita menjadi bingung dan cemas dengan berita-berita tentang Kiamat dan sebagainya. Dari pada memusingkan dengan hal-hal tersebut mari kita lebih berkonsentrasi tentang bagaimana supaya kehidupan kita boleh menjadi semakin berkualitas, berbobot dan berkenan di hadapan Allah. Alkitab bukanlah kitab ramalan namun sebuah kitab yang mengajarkan bagaimana kita bisa menjadi “manusia Allah”, Alkitab memperlengkapi dan mendidik kita supaya menjadi orang yang memiliki karakter Kristus/sifat Allah.

Orang yang sudah mempersiapkan hidupnya tidak kuatir kapan Kiamat akan terjadi. Karena ia telah siap-sedia. Hanya orang yang tidak siap yang kuatir dan bingung tentang isue hari Kiamat.

Semoga kita menjadi orang-orang yang senantiasa berjaga dan taat bukan menjadi orang yang ketakutan dan diombang-ambingkan dengan “rupa-rupa angin pengajaran”

Sholat



Jika kita mendengar kata “Sholat” maka kita akan langsung mengidentikkan kata ini dengan kaum Muslim. Namun ternyata kata ini sudah dipakai jauh sebelum zaman Islam oleh orang Kristen dengan memakainya dalam bentuk Aram tselota.

Sholat Kristen bukannya lima waktu tetapi tujuh. Soal waktu-waktunya memang sama dengan Islam (Subuh, Dhuhr, ‘Asyar, Maghrib dan Isya’). Dan dua sisanya sejajar dengan salat sunnah Dhuha’ dan Tahajjud.

Meskipun demikian,istilah untuk waktu-waktu salat tersebut berbeda, dan waktu-waktu doa ini mempunyai makna teologis terkait dengan jam-jam sengsara Kristus (Thariq al-Alam) sebagai berikut:

1. “Salat jam pertama” (Shalat as-Saat al-Awwal), kira-kira jam 6 pagi pada waktu kita, untuk mengenang saat Kebangkitan Kristus dari kematian (Mrk 16:2).

2. “Salat jam ketiga” (Shalat as-Saat ats Tsalitsah), kira-kira jam 9 pagi, yaitu waktu pengadilan Kristus dan turunnya Roh Kudus (Mrk 15:25, Kis 2:15).

3. “Salat jam ke enam” (Shalat as-Saat as-Sadisah) kira-kira jam 12 siang yaitu waktu penyaliban Kristus (Mrk 15:33, Kis 3:30).

4. “Salat jam ke sembilan” (Shalat as-Saat at Tasiah), kira-kira jam 3 petang, untuk mengenang kematian Kristus (Mrk 15:33,38; Kis 3:1).

5. Salat Terbenamnya Matahari” (Shalat al-Ghurib) yaitu waktu penguburan jasad Kristus (Mrk 15:42).

6. “Salat waktu tidur” (Shalat al-Naum) untuk mengenang terbaringnya tubuh Kristus.

7. “Salat Tengah Malam” (Shalat as-Satar atau Shalat Nishfu al-Layl) adalah jam berjaga-jaga akan kedatangan Kristus yang kedua (Why 3:3).

Salat Tujuh Waktu (As-Sab’u Shalawat) ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Islam. Mengapa? Karena praktek doa ini, khususnya seperti yang dipelihara di biara-biara, sudah ada sebelum zaman Islam. Kanonisasi waktu-waktu shalat (Shalat al-Fardhiyah) sudah mulai dilakukan dalam sebuah dokumen gereja kuno berjudul Al-Dasquliyyat atau Ta alim ar-Rusul yang editing terdininya dikerjakan oleh st. Hypolitus tahun 215 M.

sumber: Jangan sebut saudaramu Kafir! oleh Bambang Noorsena, 2006, Malang: ISCS

Rabu, 23 Maret 2011

Bertahanlah dan tetaplah setia



Pengkotbah 7:10 Janganlah mengatakan: "Mengapa zaman dulu lebih baik dari pada zaman sekarang?" Karena bukannya berdasarkan hikmat engkau menanyakan hal itu.

Tanpa disadari mungkin kita pernah mengucapkan apa yang tertulis pada ayat diatas, mungkin kita pernah berkata “kehidupan dulu lebih baik dan lebih enak dari saat ini”.

Ketika berkomitmen untuk ikut Tuhan dengan sungguh-sungguh maka cara hidup kita tidak sama lagi dengan kehidupan sebelumnya. Kehidupan pasti semakin sulit karena tidak boleh lagi melakukan cara-cara yang Tuhan tidak inginkan. Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari orang dunia saja berkata “mencari uang haram saja sulit, apalagi mencari yang halal”, lalu bagaimana dengan kita? Bukankah kita akan akan melakukannya dengan lebih sulit lagi? Ya, kita pasti akan memenuhi kehidupan kita jauh lebih sulit karena cara-cara yang halal menurut dunia saja belum tentu sesuai dengan firman Tuhan. Contohnya begini, menurut dunia berusaha memperoleh rezeki nomplok dengan membeli kupon-kupon undian bukanlah sesuatu yang haram karena tidak merugikan dan menyakiti orang lain, tetapi menurut iman percaya Kristen hal itu tidak seturut dengan firman Tuhan karena orang yang demikian adalah pemalas. Dan firman Tuhan katakan orang yang malas janganlah makan.

II Tesalonika 3:10 Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.

Itulah sebabnya jangan heran jika ada orang Kristen berkata “dulu lebih enak dan lebih baik dari sekarang” karena dulu mereka tidak dihalang-halangi mencari kebutuhan hidup dengan cara apapun. “Tipu-tipu sedikit tidak apalah..., namanya juga bisnis,..mana ada bisnis yang jujur?” Pebisnis dunia yang paling jujur akan berkat demikian, namun bagi anak Tuhan tipu kecil dan tipu besar adalah sama-sama dosa dan hal itu tidak boleh dilakukan. Kehidupan yang amat sulit bukan? Itulah sebabnya ada anak Tuhan yang kembali ke kehidupan dunia. Menghadapi situasi yang sulit membuat banyak anak Tuhan kembali ke Mesir (dunia) dan hidup dalam cara-cara Mesir (dunia).

Hal yang sama pernah dialami oleh umat Israel. Ketika menghadapi kesulitan hidup mereka bersungut-sungut kepada Musa dan mereka ingin kembali ke Mesir. Itu dapat kita lihat pada ayat dibawah.

Keluaran 16:3 dan berkata kepada mereka: "Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan."

Ayat ini menunjukkan bahwa orang Israel lebih suka jadi budak Mesir dari pada merdeka namun hidup dalam kesulitan. Hal yang demikian banyak dialami oleh orang Kristen. Ada orang Kristen yang lebih memilih menjadi Kristen yang biasa-biasa saja dan menjadi budak dosa dari pada menjadi Kristen yang sungguh-sungguh karena takut mengalami kesulitan hidup. Mereka beranggapan bahwa menjadi orang Kristen biasa-biasa saja lebih mudah karena masih boleh melakukan cara-cara dunia sementara kalau menjadi orang Kristen yang sungguh-sungguh tidak boleh ini dan tidak boleh itu, serba sulit karena banyak larangan.

Saudaraku, satu hal jangan kita lupa bahwa bagi Tuhan tidak ada Kristen yang abu-abu. Tuhan hanya menginginkan setiap umatnya menjadi umat yang sungguh-sungguh. Benar bahwa ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat, kita menerima keselamatan, namun jangan lupa bahwa dalam mengikut Tuhan menerima keselamatan saja tidak cukup. Kita harus mengerjakan keselamatan itu agar nama kita tidak dihapus dari kitab kehidupan.

Filipi 2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,

Oleh sebab itu, bagi saudara yang sudah sungguh-sungguh dalam Tuhan, jangan pernah menyerah dalam menghadapi kesulitan hidup. Jangan pernah berkata “dahulu lebih baik dari saat ini” karena jika kita mundur maka Tuhan tidak lagi berkenan. Itu tertera pada ayat dibawah ini.

Ibrani 10:38 Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya."

Mari berdiri teguh di dalam Tuhan, apapun kesulitan yang sedang kita hadapi mari tetap setia kepada Tuhan karena besar upah yang menanti.

Ibrani 10:35 Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya.